Sarang Semut
Sarang semut (Myrmecodia Tuberosa) merupakan jenis tanaman epifit yang tumbuh menempel pada pohon lain, tanaman ini banyak ditemukan terutama di daerah Pegunungan Tengah, seperti hutan belantara Kabupaten Jayawijaya, Tolikara, Puncak Jaya, Pegunungan Bintang, Jayapura, Biak dan Paniai.

Tanaman sarang semut memiliki ciri khas, yakni ujung batangnya menggelembung (hypocotyl), berbentuk bulat saat muda, lalu menjadi lonjong memendek atau memanjang setelah tua. Yang menarik, di dalamnya terdapat rongga-rongga yang saling terhubung. Rongga-rongga ini dijadikan rumah oleh kawanan semut sehingga tanaman ini lazim disebut sarang semut.

Selain papua sarang semut juga bisa ditemukan di Siberut, Mentawai, Jawa, dan Kalimantan. Jenis yang banyak ditemukan di Papua adalah Myrmecodia tuberosa. Hasil temuan terakhir, sedikitnya ada 10 spesies sarang semut yang tumbuh di pedalaman belantara Papua. Diantaranya: Myrmecodia pendans, Myrmecodia joniensis, Myrmecodia erinacea, Myrmecodia alata, Myrmecodia tuberosa, hydnophytum.

Berdasarkan hasil riset oleh LIPI sarang semut mengandung senyawa aktif Flavonoid, Tokoferol, Fenolik dan kaya akan mineral penting seperti Kalsium, ( Ce ), Natrium ( Na ), Kalium ( K ), Seng ( Zn ), Besi ( Fe ), Fosfor ( P ) dan Magnesium ( Mg ) yang berguna sebagai Antioksidan dan Antikanker sehingga baik untuk mencegah dan membantu mengobati kanker, menangkal serangan zat radikal bebas dengan cara antidegeneratif, melindungi struktur sel meningkatkan efektivitas vitamin C, antiinflamasi dan sebagai antibiotic alami.

Labels:

About Me

Name: Katar E.R
Menus
Links